03 March 2016

Dimensi Baru Hidup Kevin

Saat saya hamil di usia kandungan 12 minggu, saya terinfeksi aktif virus rubella. Virus rubella yang umum dikenal dikenal sebagai campak jerman sangat berbahaya apabila menginfeksi ibu yang sedang hamil. Dampak yang umum disebabkan virus ini adalah kebocoran jantung (PDA / ASD), katarak pada mata dan gangguan pendengaran.

 

Kevin lahir pada tanggal 22 Mei 2012, kami langsung melakukan screening untuk mengetahui dampak akibat infeksi virus tersebut. Umur 2 hari kevin melakukan screening OAE dan mendapatkan hasil Refer untuk kedua telinganya. untuk screening mata menggunakan retcam dan jantung menggunakan echo mendapatkan hasil yang baik. Kami fokus mengatasi gangguan dengarnya.

 

Usia 2 minggu, kevin melakukan OAE ulang dan tetap mendapatkan hasil refer untuk kedua telinganya. Usia 1 bulan kami melakukan test pendengaran lengkap yaitu BERA, ASSR, Tymphanometri dan OAE. Hasil yang didapat kevin mengalami gangguan pendengaran sangat berat ( Profound hearing loss). Ambang pendengarannya 90 db untuk telinga kiri dan 100 db untuk telinga kanan. Kami melakukan intervensi awal pada saat kevin berusia 3 bulan dengan memakaikan alat bantu dengar. Setelah memakai alat bantu dengar, kami pun terus melakukan stimulasi mengenalkan berbagai suara untuk Kevin. Kami juga rutin melakukan test FFT untuk mengetahui seberapa jauh alat bantu dengar dapat membantu kevin.

 

Melalui test FFT, kami mengetahui kevin dapat mendengar sampai ambang 55db untuk frekuensi rendah tetapi ambang tersebut menurun jauh pada frekuensi - frekuensi tinggi. Kami terus melakukan berbagai cara stimulasi dan settingan alat untuk mengejar kemampuan kevin pada frekuensi - frekuensi tinggi. Tetapi kevin tetap tidak dapat mengejar kemampuan mendengarnya pada frekuensi tinggi tersebut. Kami berpikir, bahwa kami harus menggunakan teknologi yang lebih baru dan baik untuk membantunya. Kami melihat teknologi implan koklea (Coclear Implant) dapat membantu kendala mendengar pada kevin.

 

Usia 19 bulan, setelah melalui berbagai pertimbangan kevin melakukan operasi CI untuk kedua telinganya. Jujur awalnya kami agak takut melakukan ini, karena ada beberapa resiko dari operasi CI ini. tetapi saya berani mengatakan walaupun semua resiko dari operasi CI tidak bisa dieliminasi tetapi dapat diminimalkan. Persiapan pra operasi sangat ketat dilakukan oleh tim dokter untuk meminimalkan segala kemungkinan resiko yang terjadi. 

 

Puji Tuhan, operasi kevin berjalan lancar. Membutuhkan waktu sekitar 4 jam untuk tim dokter untuk menanamkan alat CI pada kedua telinga kevin. 3 minggu pasca operasi, kevin melakukan switch on alatnya. Kevin juga rutin melakukan terapi AVT untuk memaksimalkan alatnya tersebut. Saya masih ingat kevin dapat mengucapkan kata pertamanya dengan jelas 6 bulan pasca switch on. Kemampuan berbahasa kevin meningkat sangat baik dengan bantuan alat CI.

 

Saat ini Kevin sudah dapat berkomunikasi 2 arah dengan baik dalam keadaan bising maupun sunyi, dapat bernyanyi dan sudah bersekolah di nursery umum (play group) national plus yang menggunakan 3 bahasa.

 

Saya ingin berbagi dengan semua orang tua yang memiliki anak dengan gangguan pendengaran. Masalah gangguan dengar adalah masalah yang terukur. "Deteksi dini, Intervensi dini" adalah kunci untuk menghadapinya. Kita selalu berpacu dengan waktu, karena usia syaraf pendengaran pada anak ada expirednya. Gunakan teknologi yang ada seperti coclear implant untuk membantunya mendapatkan akses ke suara dan jangan pernah lelah melakukan latihan dan terapi rutin.

 

 

Salam Semangat

 

 

 

0 comment


Home
My Story
Parent's Story
Fact
Opinion
About
Privacy
Terms & Condition