11 February 2016

My journey with CI - Part 02

 

Dengan memakai cochlear implant, tentunya tidak mudah diterima lingkungan sekitar. Ibu saya memperjuangkan saya untuk masuk sekolah normal, karena ia ingin saya bisa berkembang lebih baik di lingkungan normal menjadi karakter yang lebih baik. Supaya nantinya, saya bisa mandiri menghadapi lingkungan luar.

 

Pergaulan tidak mudah di lingkungan normal, sering diledekin. Saya suka merasa minder kenapa saya terus dibullying sama mereka. Untung ada keluarga saya lah yang selalu mendukung dan mendorong saya untuk lebih percaya diri. Ibu saya selalu mengatakan, “ Orang susah melihat, pakai kacamata. Orang tidak bisa berjalan pakai tongkat, orang tidak bisa mendengar pakai alat bantu dengar seperti kamu. Apakah ada teman pakai kacamata ? Banyak. Kamu sama seperti mereka. “

 

Tanpa sadar di kelas 5 SD saya berkembang menjadi lebih baik. Pemahaman pelajaran lebih baik. Aktif ikut tim basket, dipercayakan jadi bendahara kelas, aktif ikut panitia acara sekolah. Nilai-nilai pelajaran menjadi lebih baik, malah menjadi jago matematika. Pelan-pelan kemampuan pemahaman pelajaran saya bisa setara dengan teman-teman. Lama-lama teman mulai bisa bermain dengan saya. Mereka mulai menerima keadaan saya. Masa-masa di sekolah menjadi lebih menyenangka. Guru-guru sangat baik dan bersabar membimbing saya. Semenjak itu saya mulai mandiri bisa memilih sekolah SMP, SMA, KULIAH sendiri tanpa diatur orang tua. Beruntungnya punya orang tua yang selalu mendukung atas pilihan saya.

 

Kalau saya bertemu lingkungan baru lagi, orang-orang tetap melihat saya berbeda karena cara bicara saya kok logat. Sampai saya dikira dari Korea dan Filipina Hehehe.

 

Saya memilih kuliah jurusan Desain Komunikasi Visual di UPH menjadi bekal hidup saya untuk masa depan. Dari dulu saya belajar bicara dan mendengar, saya selalu belajar melalui media visual ldengan kartu-kartu bergambar buatan ibu sendiri. Sejak itu saya suka menggambar dan membuat cerita sendiri.

 

Pertama kalinya saya mulai hidup sendiri di kost, rumah saya di bintaro jauh dengan karawaci. Saya mulai mandiri dan jauh dari keluarga tidak seperti waktu saya sekolah. Kemandirian ini dapat membangun karakter saya untuk tidak mengandalkan orang tua kalau saya ada kesuliatan di kuliah.

Dan ternyata saya lulus dengan nilai cum laude. Saya tidak menyangka bisa lulus cum laude. Saya sangat bersyukur. Seluruh keluarga saya ikut bahagia. Setelah lulus kuliah, saya bekerja sebagai desainer grafis di Whiteboard journal. Sejauh ini saya belum pernah ditolak bekerja dalam kondisi ini karena kekurangan saya telah ditutupi oleh kelebihan. Saya termasuk manusia yang suka penasaran, haus akan ilmu. Saya melanjutkan S2 di IKJ tahun 2012 jurusan Creative & Media Entreprise. Tujuan saya melanjutkan S2 bukan untuk mendapatkan gelar. Saya ingin belajar lebih dalam tentang membangun bisnis usaha kreatif. Saya sadar bahwa tidak cukup menjadi seorang desainer grafis saja, saya ingin membangun suatu usaha kreatif dengan memasarkan karya-karya yang bisa bermanfaat untuk orang-orang. Kini, saya telah lulus S2 bulan Desember tahun 2014  !

 

Karena itulah , Cochlear Implant dapat membuat hidup saya menjadi berwarna...... 

1 comment
27 April 2023, 09:14

Good jobb...



Home
My Story
Parent's Story
Fact
Opinion
About
Privacy
Terms & Condition