05 February 2016

Ricky Alfred's Story

Saya Ricky Alfred, Saya lahir di Jakarta 22 may 1997. Saya memang sudah terlahir tuli tetapi saat lahir orang tua saya tidak tahu bahwa saya tuli karena waktu masih bayi biasanya memang tidak bisa berbicara. Tetapi setelah saya usia 20 bulan orang tua saya baru tahu bahwa saya tuli karena selama 20 bulan itu saya tidak bisa berbicara dengan benar karena saya tidak bisa dengar. Maka orang tua saya segera mencari dana untuk biaya operasi. Mencari dana untuk biaya operasi memang tidak mudah. Orang tua saya mencari dana cukup lama sehingga usia saya mencapai 3 tahun baru dananya cukup untuk biaya operasi. Selama 3 tahun itu saya sekolah di santirama. Sekolah santirama merupakan sekolah khusus untuk anak-anak yang memiliki kelainan fisik seperti tuli, bisu dan sebagainya.

 

            Saat usia 3 Tahun saya pergi operasi ke Singapura karena pada saat itu di Indonesia belum ada program operasi alat bantu dengar. Saya berada di Singapura selama 4 bulan. Saya disana melakukan operasi, belajar bicara, terapi dan sebagainya selama 4 bulan. Saat saya pulang, saya dilatih lagi untuk berbicara seperti orang normal. Orang tua saya selalu mengajarkannya. Kata demi kata, huruf demi huruf sehingga saya bisa lancar berbicara.

 

            Lalu saya sekolah TK di Mutiara Indonesia BSD. Saya masuk sekolahnya telat jadi saya lompat kelas dari TK A ke TK B. Setelah itu saya melanjutkan SD saya di Sekolah Athalia. Saya masuk sd umur 6 tahun. Kenapa saya memilih Athalia? Karena Athalia merupakan sekolah yang sangat berkaratker dan kelasnya, 1 kelas berisi 20 orang. Jadi bagi saya yang ada masalah pendengaran saya merasa nyaman bersekolah di Athalia. Kelas isinya sedikit maka saya bisa mendengarkan suara guru dengan baik, lalu sekolah berkarakter maka saya tidak di ejek oleh teman-teman dengan kelainan yang saya miliki. Karena saya merasa nyaman saya melanjutkan SMP saya di Athalia. Saya mulai mencoba bermain basket dan drum sejak saya SMP. Saat mencoba drum dan basket, saya merasa tertarik dengan kedua bidang tersebut saya coba les drum dan saya mencoba masuk tim basket SMP saya. Saya merasa ini hebat sekali, orang memiliki masalah pendengaran tetap bisa bermain music dan juga bisa olah raga. Lalu saat SMP kelas 2 saya mulai tertarik dengan voli dan akhirnya saya mahir bermain voli juga.

 

            Setelah masa SMP berlalu, saya masuk SMA ke Sekolah Santa Laurensia. Saya pindah sekolah karena saya ingin mencoba sekolah yang lebih ramai isi kelasnya, letaknya dekat dari rumah saya, dan ingin bisa bersosialisasi di lingkungan baru. Saat kelas 10 saya mencoba segala hal tersebut dan akhirnya saya bisa mengikuti sekolah dengan baik. Saat SMA saya bergabung dengan tim basket dan tim voli. Sekolah Santa Laurensia memang berbeda dengan Athalia. Laurensia tidak menitikberatkan pada sekolah yang berkarakter, sekolah Laurensia lebih luas dan bebas. Saya tetap tidak di ejek-ejek karena teman saya semua sudah tau etika yang benar, saya jadi merasa nyaman dengan sekolah ini dan saya bisa tamat SMA. Lalu saya memilih Universitas Pelita Harapan.

 

            Di UPH atau Universitas Pelita Harapan, saya memilih fakultas Manajemen karena waktu SMA saya memilih IPS dan cita-cita saya memang ingin menjadi businessman. Saya di UPH mencoba olah raga Flag Football yang mirip dengan American Football/NFL. Olah raga ini memang sangat seru dan saya selalu ikut latihan flag football. Sampai sekarang saya merasa sangat nyaman berkuliah di UPH. Saya tidak hanya belajar manajemen di UPH, saya bisa belajar banyak sekali di kampus ini dan saya tetap bisa menjalankan hobi saya menjelang kuliah.

1 comment
27 April 2023, 09:14

Greattt ricky, salam kenal..



Home
My Story
Parent's Story
Fact
Opinion
About
Privacy
Terms & Condition